Total Tayangan Halaman

Sabtu, 13 Januari 2018

High heels, no..!!

Wanita mana yang ga tau sama yang namanya high heels..??  Kalau dalam bahasa Indonesia nya sering disebut " Sepatu Hak Tinggi", sedangkan kataku "Sepatu Biang Nyeri". :)
Beragam alasan bagi wanita yang suka memakai benda ini.  Katanya kalau ga pakek high heels jadi ga percaya diri,  ga gaya,  ga keren,  ga cantik. Sebagian menggunakan nya karena tuntutan kerja dan lainnya.
Wanita yang Memakai high heels akan kelihatan lebih jenjang dan cantik. Untuk cantik terkadang harus merasakan sakit. Apa iya...?  Syahrini bilang sih iya,  slogan yang sering dia sebut kadang bikin aku mikir berkali kali, "Beauty is pain". Segitunya ya...?
Sah-sah aja sih, setiap orang punya hak atas dirinya sendiri kan..? Cuma diri sendiri yang faham betul apa kebutuhannya.  Walau pun kadang-kadang nafsu suka mengalahkan logika.  Hahahay..
Jadi teringat masa-masa kuliah di Lawfaculty dulu, masa-masa senang-senang ny pakek high heels. Ngerasanya jadi percaya diri,  jadi lebih tinggi.  Maklum lah aku punya tinggi yang tak begitu tinggi :). Kadang kuliah dari pagi sampai sore rasanya luar biasa tersiksa si sebenar nya. Tapak kaki kram,  tumit sakit, betis pegel, belum lagi kapalan yg susah di hilangkan. But its wort it demi gaya.  Hihihi.. 
Tapi sekarang kayaknya tubuh udah sadar dengan kemampuannya. Nyoba pakek high heel seharian pas ngajar tadi cukup menyadarkan bahwa diri sudah tidak muda lagi,  sepertinya logika sudah mendominasi nafsu,  apa iya..?  Atau mungkin perlu sedikit pembiasaan kalle ya.  Kan katanya "ala bisa karena biasa". Hehehehhe.. Padahal high heels yang di pakek tadi ga tinggi-tinggi amat.
Apapun ceritanya,  sehat is my priority.  Hindari high heels sebisa mungkin. Mencoba gaya yang lebih sederhana dan nyaman di badan lebih sehat kayaknya.  Sehat buat tubuh,  sehat juga buat kantong. Hihihi...  Hidup ini ga melulu tentang cantik tapi lebih dominan tentang kenyamanan. I say no to high heels, but for some reason. Hahahahhay..  Ga konsekwen ya...?? Ga apalah kan ga hidup sendirian juga kan...

Jumat, 12 Januari 2018

Good Friend

Ku lihat kau tak pernah lelah. Usahamu seolah seperti untaian-untaian do'a yang terus terpanjat meski kau tau aku. Semakin ku diam semakin kau teriak, semakin ku jauh semakin kau kejar.
ku mohon Marahlah padaku karena perlakuanku, biar ku tampar diriku sendiri, biar ku tau betapa berharganya dirimu. Tapi, ntah sanggupkah aku nanti tanpamu.
Kehadiranmu disaat kubutuhkan semakin melekatkan rasa namun ntah kenapa tali itu masih belum bisa aku simpulkan.
Terlalu lama seperti ini sehingga menimbulkan rasa yang tak dapat di ungkapkan,  tanpa nama.

Berulang kali kau ajak menjemput tanda dijari,  berulang kali pula kucoba berlari.  Ntahlah apa maunya hati.
Aku mau satu menjadi 2 dan kemudian bertambah menjadi 3, 4 insaallah. Itu juga yang selalu kau ucapakan,  walaupun dengan 2 saja kau bilang tak jadi masalah.
Kau orang yang baik yang di kirim Allah di sampingku saat ini. Aku takut Allah marah,  aku takut kehilangan,  tapi aku juga takut untuk maju.
Ntah Allah punya rencana apa buatku.
Seandainya Umi dan papa ada disini semuanya pasti akan terasa lebih mudah.