Total Tayangan Halaman

Sabtu, 16 November 2013

Indahnya Masa kecil




Memandangi anak-anak dengan pola tingkah mereka yg berbeda, keceriaan mereka sejenak sebagai pelipur lara. Terpikir 'inilah aku dahulu' lepas tanpa beban. Tp semua tau waktu terus berputar, harus ku ikuti terus rotasinya. Kadang ketika rasa kaki letih, ingin sejenak berhenti namun ketika itu trjadi terombang ambing adalah pilihan. Ku Harus terus berjalan dengan sebuah pegangan hingga putaran waktuku berhenti. Semoga suatu saat pemberhentian terakhirku itu 'indah'.

Jumat, 15 November 2013

Kebahagiaan Keluargaku

Kebahagiaan Keluargaku

13 Juni 2012 pukul 23:39

Kenapa hidup harus memikirkan orang lain..? Kadang2 pertanyaan ini selalu timbul di benakku ketika pikiran ku di sibukkan dengan keadaan2 keluarga dan sanak saudara ku yang tidak begitu baik. Kalau saja diri ku bisa sedikit egois, tp ga bisa..!!. Mereka ibarat kulit ku, ketika mrk menderita ku rasakan sakit seperti tersayat. Ingin ku kerahkan seluruh daya ku untuk membantu, tapi tak mampu. Menangis jadi pelega ku, berdoa jd semangat ku. Dalam ke tak berdayaan ku ini hanya Allahlah sebagai pelipur laraku, semakin ku dekat semakin kuat jiwa ku. Aku percaya allah sudah mengatur semua dan sudah menyiapkan penyelesaian nya. Ya allah berilah kebahagian hidup dunia dan akhirat buat keluarga dan seluruh sanak saudaraku. Kebahagiaan mereka melebihi kenikmatan apapun buatku. Kabulkan semua keinginan mereka ya allah. Ketika ku terbangun esok pagi berilah aku kbr baik dan nyenyakkanlah tidur ku esok malam begitu juga dengan mereka. Amin.

Senin, 11 November 2013

AAaaaaakhhhhhhh.........

Ya Allah jika bisa aku berteriak malam ini, ingin rasanya ku keluarkan semua kecemasan ini. Kekhawatiran ini benar benar menyiksaku. APA ya allah, tunjukkan penyebab kekhawatiran ini agar bisa ku cari obat penawarnya..? selalu berusah menepis kecemasan ini dengan menyebut asmaMu, memujiMu. Lenyap... untuk kemudian timbul kembali. Sedikit airmata tak cukup meredakan ya Allah, berikan hamba banyak air mata ya Allah agar ringan perasaan ini. mengapa tak bisa hatiku seperti besi, yang semakin di tempa semakin kuat? beribu kali kecemasan menerpa, beribu kali pula dindingnya retak. seharusnya aku kuat sekarang, tapi kurasakan semakin lemah. Papa... inilah rasa itu pa, yang pernah kau rasa dulu. kecamasan yang tak berdasar dan berkelanjutan, yang selalu ku jawab dengan kata "cuma perasaan papa aja itu" ketika kau berusaha mencari sedikit  ketenangan dengan berbagi denganku. Baru lelan sadari pa, ternyata kata kata itu belum cukup membuat hati tenang. Maafkan lelan pa..... dulu kita berdua, sekarang lelan harus berbagi dengan siapa?