Total Tayangan Halaman

Senin, 17 Agustus 2015

Tugas Arfi #catatanharian#myproject#



Untuk tahun berikutnya  aku menjadi wali kelas di kelas 3 Madarasah Ibtidaiyah untuk tahun 2015-2016. Penilaian pertama yang ku lihat anak-anaknya baik budi, ramah, pinter-pinter walau agak sedikit ngerumpi kata pak Muslim alias suka ngomong. Kadang kadang memang sulit di kontrol, susah mengkondusifkan mereka di hal yang satu ini.

kelas ini memiliki 27 siswa, dengan karakteristik masing masing. Beberapa anak yang paling menonjol dikelas dan jadi pusat perhatianku adalah JOY & OJI (ketua kelas) mereka aktif , jd jagoan kelas suka jail tapi alhamdulillah masih bisa diarahkan. ABDUL & BAGUS, baik budi, pinter, pendiam, ga pernah beranjak dari bangku kalau ga punya kepentingan, kurang percaya diri bahkan cuma sekedar nanya hari libur doank ke gurunya. FANI, gadis cantik dan pinter, pendiam, bergaul hanya dengan beberapa teman yang dianggap paling cocok, mau nya selalu di turuti terkesan agak sedikit memaksa, efeknya beberapa teman kurang resfect ke dia. RIANTY(sekertaris kelas) manja, tomboy, cerewet, dan pinter. Dan terakhir ARFI, anaknya istimewa. Anak yang terakhir ini bakal jadi big project untukku selama satu tahun ini.

Nama lengkap nya Arfi Farros, memiliki keistimewaan tersendiri. Berbeda dari yg lain, suka menjerit, dan menangis berlebihan hanya karena di sentuh salah satu bagian tubuhnya. Tidak bisa mengikuti pelajaran sama sekali kalau gurunya ga fokus bimbing di sampingnya. Alhamdulillah sudah bisa baca dan menulis, tapi kurang dalam berhitung. Sejauh ini, cuma beberapa hal ini yg masih terlihat. Masih harus banyak baca ttg psikologi untuk bisa tau keistimewaan apa yang terjadi pada arfi.

Selasa, 11Agustus 2015. Hari yang biasa tapi sesuatu yang menurutku hal yang luar biasa terjadi. Hari itu  pelajaran matematika dengan materi penjumlahan cara berhitung pendek. Materi pun ku ajarkan, Setelah semua anak ku anggap faham kecuali arfi tentunya, mereka ku berikan tugas latihan termasuk Arfi. "Ga pande", celetuk arfi tiba tiba, jawaban ku "tulis dulu nak soal yang di papan tulis".  Dan Biasanya dia selalu melakukan perintahku. Waktu pengumpulan tugaspun tiba, semua siswa kedepan menyerahkan tugas masing masing termasuk Arfi.  " ini upin ipin" kata Arfi. Kalimat ini sontak bikin penasaran. Senyuman bangga ku berikan sebagai penghargaan buat arfi atas usaha nya walau bukan yg aku harapkan. Sementara buku buku teman temannya bertuliskan angka angka, dibuku arfi justru tertulis lebih dr 20 nama nama tokoh tokoh kartun yang di senanginya :). Kejadian ini menantangku untuk melakukan sesuatu dan insaallah di jadikan goal akhir tahun ajaran ini nanti. Arfi harus sudah tertarik terhadap angka akhir tahun ini. Insaallah. Semoga selalu di limpahkan kesehatan. Aamiin. SEMANGAT SAIIA..!!
                             
                                 Tugas Arfi                                                                          

Selasa, 18 agustus 2015. Pengamatan pertama terhadap Arfi. Sedikit membaca literatur ttg satu jenis masalah yang diderita anak anak berkebutuhan khusus yaitu Autis. Kemudian dijadikan referensi untuk mengetahui masalah yang terjadi pada Arfi.

Istilah Autis berasal dari kata Autos yg berarti diri sendiri dan Isme yang berarti faham. Ini berarti bahwa Autisme memiliki makna keadaan yg menyebabkan anak anak hanya memiliki perhatian terhadap dunianya sendiri. Autisme adalah kategori ketidakmampuan yang di tandai dengan adanya gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, gangguan indrawi, pola bermain dan prilaku emosi.

Sebagian orang menduga bahwa penyebab autis anak adalah karena,a cacat genetika, sebagian peneliti sepakat bahwa ada banyak penyebab autis, salah satunya adalah karena pengaruh vaksin yang mengandung thimerosal zat pengawet yang di gunakan dalam berbagai vaksin.

Ada beberapa indikator prilaku autis yang kemudian aku cocokkan dengan keadaan arfi.
Dilihat dari bahasa/komunikasinya:
1. Ekspresi wajah yang datar
2. Tidak menggunakan bahasa isyarat tubuh
3. Jarang memulai komunikasi
4. Tidak meniru aksi atau suara
5. Bicara sedikit atau tidak ada atau mungkin cukup verbal.
6. Mengulangi atau meniru kata kata, kalimat kalimat atau nyanyian
7. Intonasi/ritme vokal yang aneh
8 tampak tidak mengerti arti kata
9. Mengerti dan menggunakan kata secara terbatas/harfiah.

Hampir keseluruhan ciri ciri diatas dialami arfi kecuali pada no 8, karena ketika ku berikan beberapa pertanyaan Arfi mampu memahami kalimatnya dan menjawab  walaupun salah.
misalnya: " lampu merah dijalan warnanya apa arfi?" Jawaban Arfi " merah, hijau dan krim".
Arfi juga bisa menyebutkan dan menunjukkan warna warna dengan baik dan jelas.

Ciri ciri lain dari anak Autis adalah menyukai bagian bagian benda tertentu. Pada Arfi, aku tidak melihat ada tindakan tindakan yang menjuru ke ciri yang satu ini di sekolah, tapi  . Ketika kuberikan satu pertanyaan tadi, tidak disangka jawabannya seperti mengindikasi kesana. "Coba Arfi sebutkan permainan-permainan yang Arfi suka dirumah?" Jawaban Arfi " kejar kejaran, kursi digeser, meja diangkat, kamar mandi".

Ciri ciri dari segi fisik:
1. Bibir yang cenderung lebih lebar
2  Area diantara bibir atas dan juga hidung lebih lebar
3. Jarak horizontal yang lebar yang terjadi diantara kedua mata
4. Bagian tengah wajah anak yang biasanya terlihat lebih sempit terutama di daerah hidung Serta pipi.
semua ciri ciri ini persis dengan Arfi.

Sabtu, 23 Agustus 2015. Pelajaran pertama untuk hari ini, Arfi ikuti dengan baik. Ditulis dengan rapi walau jawabannya belum sempurna. Sampai pelajaran kedua masuk, Arfi kelihatan kurang antusias bahkan saat kutuntun sekalipun. Terlihat kelelahan dari wajah dan geliat tubuh nya. Ku tanya "Arfi capek..?" Jawabnya "ya". Segera ku perintahkan Arfi untuk memasukkan bukunya kembali kedalam tas. Ku yakin Arfi takkan bohong dan Tak perlu rasanya aku memaksanya,  karena takkan ada manfaat nya. Dari  sini aku memahani bahwa Arfi tidak mampu di jejali dengan begitu banyak pelajaran yang justru membuat nya Gagal di semua pelajaran. cukup Satu pelajaran setiap hari tapi mampu di selesaikannya walau tak sempurna nilainya. Semoga besok lebih baik ya nak.


Minggu, 16 Agustus 2015

Woi... ngerti napa.

Ini sudah hari yang kesekian lo, masak gada ngertinya sama sekali. Kepengen maki rasanya, sambil teriak , " Woi... ngerti napa. Kalo aku pengen di perlakukan seperti dia". "woi.. ngerti napa. Cek pesan gi. Siapa yg suka mulai pesan duluan, siapa yg suka ngegombal". Mengertilah bahwa keagresifan ku punya batas. Sampai ku rasa seperti wanita murahan yg tak punya harga diri sampai disitulah aku berhenti.

Keegoanku ku bunuh karena sesuatu yg masuk dr telingaku menembus otakku tentang dirimu. Menempelkan harapan besar dibenak dan hatiku. Kupanjatkan doa yang tak berbatas atas dirimu. Semua pupus karena ke putus asaan. seketika muncul benci yg menggunung mengganjal di hati menembus dada. Berulang... walau kemudian luluh kembali karena rasa itu. Tp sampai kapan...

Terlalu penat rasanya terus memperhatikan, menyaksikan film yg di putar berulang ulang. Kurasa saat nya menyerah dan berikan hati untuk yang lain. Yang bisa mengerti dan menghargai. Semoga berjalan baik kali ini.

Allah, bantu aku untuk melupakan dan menepati janji untuk tak merendahkan diriku lagi. Karena aku adalah wanita. Tidak ada satupun yg bisa bahkan demi umur sekalipun.

Untuk yang di hati semoga berkumpul dengan pujaan hatimu :)